Setiap perkumpulan, organisasi apapun bentuknya pasti memiliki yang bernama ?Pemimpin? . Pemimpin sebagai lokomotif yang berarti berada didepan, menggerakkan, dan disitu pula tempat bermacam-macam mesin dan onderdil-onderdil yang siap menggerakkan gerbong-gerbong untuk berjalan sesuai dengan jalur yang telah ditentukan.
Tipe pemimpin ideal adalah qudwah kita Rasulullah SAW dengan kepiawaian beliau dalam memimpin, membuat siapa saja yang ia pimpin menjadi aman, nyaman dan terpuaskan nah tipe pemimpin seperti inilah yang tidak bisa kita temukan di zaman sekarang.
Namun sebagai pengikutnya kita wajib meneladani kepemimpinannya, memang kita bukan seorang Nabi seperti halnya beliau yang telah dianugerahkan oleh Allah kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh manusia biasa. Sedangkan Al Quran dan As Sunnah telah diwasiatkan kepada kita sebagai pedoman dalam menjalani hidup dan kehidupan ini, sudah sepatutnya apabila kita diamanahkan menjadi seorang pemimpin maka harus sesuai pedoman tadi sehingga apa yang dirasakan ummat pada zaman kepemimpinan Rasulullah SAW dapat pula dirasakan pada zaman ini.
Terlalu mengedepankan idealisme memang apabila kita membandingkan dengan kepemimpinan beliau, karena Muhammad SAW adalah manusia pilihan yang ideal, tetapi beliau memang sangat patut untuk diteladani.
Dalam hal memimpin beliau adalah tipe pemimpin yang suka melayani bukan dilayani, hal inilah yang membuat rindu bagi siapa saja yang mengenalnya. Beliau melayani ummatnya dengan segenap jiwa, raga dan hati yang lurus dan bersih sehingga efek yang terasa adalah keteduhan, ketenangan dan keamanan. Dalam berdakwah beliau bersikap belas kasih dan penyayang, hal ini dibuktikan dalam Al Quran surat At-Taubah ayat 128 : ? Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu?min?. Dari ayat tersebut dapat kita gambarkan bahwa Rasulullah sangat empati pada ummatnya, beliau menginginkan ummatnya berada pada keimanan dan keselamatan dengan kata lain beliau tidak ingin ummatnya tidak bahagia.
Sudah saatnya kita pilih pemimpin yang bermental melayani supaya Indonesia tidak menjadi bangsa yang haus akan kasih sayang dan perhatian, wallahu alam***(olifia)