Dalam satu kelas kelompok belajar, siapakah yang kerap disebut juara? Biasanya siswa yang punya kemampuan kognitif kuat dalam pelajaran eksaktalah sang juara itu. Meraih nilai 9 untuk matematika, 9 untuk pengetahuan alam dan berhasil meraih ranking pertama. Mereka disebut sebagai anak yang cerdas.
Sedangkan anak-anak yang memiliki bakat atletik, pandai menari dan menyanyi jarang disebut sebagai anak cerdas, sehingga usaha untuk meningkatkan potensi dan kemampuannya belum mendapatkan porsi yang sesuai. Mereka dipaksa untuk mengikuti kecerdasan kognisi kawan-kawannya yang memiliki kecerdasan eksakta, padahal potensi mereka bukan di sana.
Setiap anak terlahir dengan kecerdasannya masing-masing. Ada anak yang cerdas secara kognitif tapi ada juga anak yang cerdas secara fisik ataupun seni. Selayaknya mereka mendapatkan pembinaan yang mengarah pada pengembangan kecerdasannya. Inilah prinsip dasar yang digulirkan dalam metode pembelajaran di Sekolah Juara, sekolah binaan Rumah Zakat.
Sajian utama kali ini Anda akan menyelami lebih dalam tentang Senyum Juara, rumpun program Rumah Zakat dalam bidang pendidikan. Dengan mengambil momentum Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional kita semakin yakin bahwa setiap anak adalah sang juara, begitu pula mereka yang terlahir dari keluarga kurang mampu. Saatnya membantu mereka menjadi sang juara sejati.
Selamat menikmati sajian redaksi.
Untuk selengkapnya silakan download disini.