Selepas kepergian sang ayah dua tahun lalu, ibunda
dari Kayla Ramadhani Ikvan harus mulai bekerja untuk
menafkahi diri dan ketiga anaknya. Namun karena
penghasilannya sebagai pembuat dan penjual peyek
kacang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, terpaksa mereka menyewakan sebagian
besar ruangan dari rumah peninggalan almarhum
ayah Kayla.
“Ibu Kayla menyisakan satu kamar untuk tempat
mereka berempat tinggal. Kayla sebagai satu-satunya
anak perempuan, setiap hari membantu ibunya dalam
membuat peyek,” tutur Kepala SD Juara Batam, Shofar
Fitrotul Al Amin.