Titip Sedekah ke Orang yang Sedang Umroh? Ini Dia Penjelasannya!

oleh | Okt 10, 2025 | Inspirasi

Beberapa tahun terakhir, praktik menitipkan sedekah kepada orang yang berangkat umroh semakin sering dilakukan oleh umat Muslim. Rasanya seperti menggabungkan dua kebaikan sekaligus, membantu sesama dan mengantarkan doa serta amal menuju tanah suci.

Tak jarang, selain menitipkan doa, seseorang juga menitipkan sedikit rezekinya agar disalurkan di Makkah atau Madinah.

Namun, sebenarnya bagaimana hukum dan keutamaannya dalam Islam? Apakah sama nilainya dengan bersedekah secara langsung?

Nah, agar lebih memahami makna dan adab di balik amal yang mulia ini, Rumah Zakat akan membahasnya di artikel berikut. Yuk, simak terus!

Keutamaan Sedekah di Tanah Suci (Makkah dan Madinah)

Berbicara tentang sedekah di tanah suci tentu tidak lepas dari kemuliaan dua kota yang paling dicintai oleh Allah SWT, yaitu Makkah dan Madinah.

Di tempat inilah, setiap amal kebaikan mendapat balasan yang berlipat ganda. Sedekah yang dilakukan di sana bukan hanya bernilai membantu sesama, tapi juga menjadi bentuk penghormatan kepada tempat yang penuh berkah.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama daripada seribu shalat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram. Dan shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada seratus ribu shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Jika shalat saja dilipatgandakan pahalanya di Makkah dan Madinah, maka amal sedekah tentu memiliki keutamaan serupa. Sebab, sedekah adalah ibadah yang menumbuhkan kepedulian dan membersihkan harta, terlebih bila dilakukan di tempat yang penuh rahmat.

Tak heran jika banyak orang memilih menyalurkan sedekahnya di tanah suci melalui mereka yang sedang umroh.

Baca Juga: Kapan Hukum Sedekah Menjadi Haram?

Hukum Titip Sedekah: Konsep Wakalah (Perwakilan)

Setelah memahami keutamaannya, muncul pertanyaan, apakah menitipkan sedekah kepada orang lain sah secara syariat? Jawabannya: ya, diperbolehkan, asalkan mengikuti ketentuan fiqh tentang wakalah atau perwakilan.

Dalam Islam, wakalah berarti memberikan kuasa kepada seseorang untuk mewakili dalam suatu urusan. Termasuk dalam hal ibadah sosial seperti sedekah, zakat, atau infak.

Selama amanah itu dijalankan dengan jujur dan sesuai niat pemberi, maka pahalanya tetap mengalir kepada yang menitipkan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Kaum Muslimin terikat dengan syarat-syarat yang mereka buat.” (HR. Abu Dawud)

Artinya, selama orang yang menerima titipan memahami amanah dan syaratnya jelas, kepada siapa sedekah akan diberikan dan untuk tujuan apa, maka titip sedekah ke orang yang sedang umroh termasuk amalan yang sah dan berpahala.

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menitipkan Sedekah

Nah, agar niat baik tidak berubah arah, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum menitipkan sedekah kepada orang yang sedang menunaikan umroh:

  • Pastikan orang yang dititipi amanah dan dapat dipercaya. Ini poin utama agar sedekah tersampaikan sesuai niat.

  • Sampaikan niat dan tujuan sedekah secara jelas. Misalnya, apakah untuk fakir miskin, untuk masjid, atau untuk jamaah yang membutuhkan.

  • Hindari niat yang bercampur riya. Sedekah sebaiknya murni karena Allah, bukan agar disebut dermawan.

  • Pilih bentuk sedekah yang mudah disalurkan. Umumnya berupa uang tunai atau barang ringan agar tidak menyulitkan orang yang dititipi.

  • Jaga etika dan kerahasiaan. Semakin tersembunyi sedekah, semakin besar keikhlasannya.

Islam menekankan agar sedekah disertai niat yang tulus. Bahkan dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

“إِن تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ”

“Jika kamu menampakkan sedekahmu maka itu baik, tetapi jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir maka itu lebih baik bagimu.”
(QS. Al-Baqarah: 271)

Ayat ini mengajarkan bahwa menjaga keikhlasan lebih utama dibanding menampakkan amal.

Baca Juga: Keajaiban Sedekah kepada Orang Tua: Kunci Hidup Penuh Berkah

Alternatif Sedekah yang Sama Keutamaannya

Bagaimana kalau tidak ada kenalan yang sedang umroh? Tenang saja, Islam tidak membatasi kebaikan hanya di satu tempat atau waktu. Ada banyak jalan untuk menyalurkan sedekah dengan keutamaan yang sama di hadapan Allah SWT.

Beberapa alternatif yang bisa dilakukan antara lain:

  • Menyalurkan sedekah melalui lembaga zakat dan amal terpercaya di tanah suci.

  • Memberikan sedekah dalam bentuk tenaga atau bantuan langsung di sekitar lingkungan.

  • Melakukan sedekah rutin, walau dengan nominal kecil, namun konsisten.

Rasulullah SAW bersabda:

“Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus-menerus meskipun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi, yang paling penting bukan besar kecilnya sedekah, melainkan ketulusan hati dan keberlanjutan amalnya.

Kesimpulan

Jadi, menitipkan sedekah kepada orang yang sedang umroh adalah praktik yang diperbolehkan dalam Islam dan termasuk bagian dari wakalah.

Keutamaannya luar biasa karena dilakukan di tanah suci, tempat di mana setiap amal dilipatgandakan pahalanya. Namun, kejelasan niat, keikhlasan, dan amanah tetap menjadi kunci agar amal tersebut diterima di sisi Allah SWT.

Bila belum memiliki kesempatan menitipkan langsung, jangan khawatir. Banyak cara untuk menebar kebaikan melalui sedekah di mana pun berada. Allah Maha Luas rahmat-Nya dan Maha Mengetahui setiap niat yang terlintas dalam hati.

Dan untuk yang ingin menyalurkan sedekah, infak, atau donasi secara amanah, Rumah Zakat siap menjadi jembatan kebaikan agar setiap rupiah bernilai ibadah dan manfaatnya terasa luas.

Kalkulator Zakat

Hitung zakat Anda secara akurat dengan kalkulator zakat kami

Donatur Care

Silakan cek riwayat donasi Anda disini

Link Terkait