TATA CARA SALAT ISTIKHARAH - Rumah Zakat
Rumah Zakat

TATA CARA SALAT ISTIKHARAH

Oleh Admin Rumah Zakat | 5/10/2023, 4:03:02 AM | Inspirasi

facebook
facebook
facebook
facebook
tiktok

Seperti yang dikutip dari kitab Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, salat Istikharah berarti melakukan salat dua rakaat bagi yang hendak melakukan sesuatu yang mubah dan masih ragu-ragu akan sisi positif dan negatifnya.

Salat Istikharah bisa dikerjakan di waktu siang atau malam. Dan salat ini hanya boleh dikerjakan untuk hal-hal yang mubah saja. Maksud dari hal-hal yang mubah itu artinya suatu permasalahan (meskipun hal kecil) yang bukan merupakan hal yang wajib, sunah, haram, serta makruh. Karena hal wajib dan sunah ada perintahnya untuk dilakukan. Sementara hal haram serta makruh ada perintahnya untuk ditinggalkan.

Baca Juga: Inilah Sebab-Sebab Dibolehkannya Tayamum (Bagian 1)

Salat Istikharah adalah salat yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw. Dalam mengerjakannya tentu ada tata caranya. Berikut tata cara mengerjakan salat Istikharah seperti yang diajarkan oleh Rasulullah Saw.:

1.       Salatnya cukup 2 rakaat saja, bisa dikerjakan kapan pun, baik siang atau malam hari.

2.       Setelah membaca Al-Fatihah, selanjutnya membaca ayat-ayat yang dikehendaki. Artinya, bebas ingin membaca surah apa.

3.       Selanjutnya memanjatkan pujian kepada Allah Swt.

4.       Lalu bershalawat kepada Nabi Saw.

5.       Selesai itu, dilanjut dengan doa yang diriwayatkan oleh Bukhari dari hadits Jabir ra.

6.       Menyebutkan keperluannya ketika mengucapkan doa. Hal tersebut disampaikan oleh perawi hadits.

7.       Setelah melakukan istikharah, menurut Imam Nawawi ia sebaiknya melakukan urusan (mengambil keputusan) yang membuatnya mudah atau dipermudah baginya. Dan tidak bersikeras dengan keinginannya yang menggebu sebelum melakukan salat Istikharah.

Baca Juga: Inilah Sebab-Sebab Dibolehkannya Tayamum (Bagian 2)

Doa Salat Istikharah

"Allahumma inni astakhiruka bi ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa talamu wa laa alamu, wa anta allaamul ghuyub."

"Allahumma fa-in kunta talamu hadzal amro (menyebutkan persoalannya) khoiron lii fii aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa maaasyi wa aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi."

"Allahumma in kunta talamu annahu syarrun lii fii diini wa maaasyi wa aqibati amrii (fii aajili amri wa aajilih) fash-rifnii anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih". Dari Jabir radhiyallahu anhu.”

 Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib.

Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini ... (bisa menyebut persoalannya) ... lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku sukseskanlah untuk ku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah.

Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untuk ku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaan-Mu kepadaku."

 


Selanjutnya