TIDUR SETELAH SUBUH DAN ASAR DALAM PANDANGAN ISLAM - Rumah Zakat
Rumah Zakat

TIDUR SETELAH SUBUH DAN ASAR DALAM PANDANGAN ISLAM

Oleh Eka Purwitasari | 6/30/2023, 9:00:35 AM | Inspirasi

facebook
facebook
facebook
facebook
tiktok

Tidur adalah suatu kebutuhan. Bila kekurangan tidur, tubuh pun akan lelah dan sulit untuk berkonsetrasi ketika beraktivitas. Selain itu, jika kekurangan tidur ini berlangsung terus-menerus (misalnya karena terlalu sering bergadang di malam hari), maka penyakit pun akan mudah menghinggapi. Salah satu penyakit yang rentan menghinggapi orang yang kekurangan tidur adalah diabetes dan penyakit jantung.

Bahkan, Allah Swt. telah memberikan waktu di malam hari untuk beristirahat dan siang hari untuk beraktivitas. Begitulah memang fitrahnya manusia.

Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha.” (Q.S. Al-Furqan: 47).

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan” (QS Ar-Rum: 23).

Baca Juga: Beginilah Seharusnya Seorang Muslim Tidur

Mengingat aktivitas tidur itu sangat penting bagi tubuh, maka sebagai muslim yang taat tentunya harus bisa memenej waktu sebaik mungkin agar tetap bisa memiliki kualitas tidur yang baik. Menurut Jalaludin as-Suyuthi dalam kitab Ar-Rahmah fi at-Thib wa al-Hikmah, idealnya tidur sehari semalam itu sekitar enam hingga delapan jam. Tentunya dengan menyertakan tidur siang (qailulah) pada siang hari.

Sementara itu, dalam ajaran Islam soal tidur ini memang ada aturannya. Aturan ini berkenaan doa sebelum tidur, sunah-sunah sebelum tidur, posisi tidur, hingga waktu untuk tidur. Dan terkait waktu, rupanya ada waktu yang harus kita hindari untuk tidur, yakni tidur setelah subuh dan tidur setelah asar.

Mengapa Islam menganjurkan agar kita agar tidak tidur di dua waktu tersebut? Apakah ada alasan khususnya? Berikut penjelasannya!

1. Tidur setelah subuh bisa menghalangi kita dari keberkahan rezeki

Pepatah yang mengatakan, “Jangan tidur setelah subuh nanti rezekinya dipatok ayam” sepertinya ada benarnya. Pasalnya, tidur setelah subuh rupanya bisa menghalangi diri dari keberkahan rezeki dan umur.

Tidur setelah subuh membuat kita menjadi malas. Apalagi banyak amal kebaikan seperti membaca Al-Qur’an, zikir, dan sedekah yang bisa kita amalkan setelah salat subuh. Nabi Muhammad Saw. pun bersabda, “Seusai salat fajar (subuh), janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rezeki” (H.R. Thabrani).

2. Tidur setelah subuh bisa membuat melarat

Orang yang senang tidur setelah salat subuh dan kerap bermalas-malasan maka akan mendekatkan dirinya pada kefakiran harta. ”Demikian pula, tidur di pagi hari dan banyak tidur, keduanya mengakibatkan kemelaratan harta, dan juga kemelaratan ilmu.” (Dikutip dari terjemahan kitab Ta’limul Muta’allim).

Di waktu subuh Nabi Saw. berdoa seperti ini, “Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka.” (H.R. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi).” Logikanya, bagaimana kita bisa mendapatkan keberkahan dari doa Rsulullah Saw. apabila kita punya kebiasaan tidur setelah salat subuh.

Baca Juga: Bahagianya Menyandarkan Hidup Kepada Allah

3. Tidur setelah salat asar itu makruh

Secara Bahasa, makruh berarti sesuatu yang dibenci. Menurut sebagian ulama salaf, tidur setelah asar ini merupakan sesuatu yang dibenci oleh Allah Swt. mengingat di waktu asar ini banyak hal kebaikan yang bisa dikerjakan, misalnya berzikir atau menuntut ilmu.

4. Tidur setelah asar bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman

Imam Ibnu Abi Syaibah rahimahullah menyebutkan bahwa tidur setelah asar dapat membuat pelakunya mengalami was-was atau kegelisahan dalam diri. Sementara itu, dalam buku Pola Makan Rasulullah: Makan Sehat Berkualitas Menurut Al Quran dan As Sunnah oleh Abdul Basith Muhammad as Sayyid, disebutkan bahwa Imam Ahmad pun tidak menyukai tidur setelah asar. "Aku sangat tidak menyukai seseorang tidur setelah asar, karena aku mengkhawatirkan akalnya."

 

 

 


Selanjutnya