MASYAALLAH! BEGINILAH KEDUDUKAN RASULULLAH PADA HARI KIAMAT - Rumah Zakat
Rumah Zakat

MASYAALLAH! BEGINILAH KEDUDUKAN RASULULLAH PADA HARI KIAMAT

Oleh Eka Purwitasari | 8/28/2023, 7:56:38 AM | Inspirasi

facebook
facebook
facebook
facebook
tiktok

Sahabat, kedudukan Rasulullah saw. di Padang Mahsyar setelah terjadinya hari kiamat sangatlah mulia. Manusia biasa tidak ada yang mampu menandingi atau bahkan menyamai kedudukan Rasulullah saw. di hari itu. Rasulullah saw. memiliki kemuliaan di sisi Allah Swt. yang bisa membuat iri seluruh makhluk dari generasi awal manusia diciptakan hingga generasi akhir saat dunia dihancurkan.

Lalu, apa sajakah kemuliaan rasulullah saw. setelah hari kiamat? Berikut penjelasannya seperti yang telah redaksi kumpulkan dari berbagai sumber:

1. Yang pertama dibangkitkan kembali

Setelah kiamat berakhir, maka manusia pun akan dibangkitkan kembali dari kuburnya. Dan orang pertama yang Allah Swt. bangkitkan adalah Nabi Muhammad saw.

Dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Aku adalah penghulu dari seluruh anak Adam di hari kiamat. Aku orang pertama yang dibelah kuburnya.” (H.R. Muslim).

2. Yang pertama memberikan syafaat/pertolongan

Kala itu, setelah manusia dibangkitkan kembali oleh Allah Swt., setelah kiamat, para manusia pun dilanda ketakutan dan kebingungan. Bahkan Nabi-Nabi lain pun merasa kebingungan dan ketakutan. Tidak ada yang mampu memberikan syafaat/pertolongan di hari perhitungan itu kecuali syafaatnya Rasulullah saw.

Baca Juga: Makanan dan Minuman Penghuni Surga

Dilansir dari buku Ibnu Katsir yang berjudul Malapetaka dan Fitnah Akhir Zaman, dalam hadits tentang al-maqam al-mahmud (kedudukan terpuji) dikatakan bahwa saat itu Rasulullah saw. yang menjadi orang pertama yang bersujud kepada Allah Swt., dan orang pertama yang memberikan syafaat, serta orang pertama yang syafaatnya diterima oleh Allah Swt. Dengan izin Allah Swt., Rasulullah saw. menjadi pemilik syafa’at al-uzma atau syafaat yang agung.

Diungkapkan dalam sebuah hadits, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, "Apakah kalian tahu apa yang dipilihkan Tuhanku malam ini?" Para sahabat menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau melanjutkan, "Sesungguhnya Dia memberi pilihan kepadaku antara separuh umatku masuk surga dengan syafaat, maka aku memilih syafaat." (H.R Ath-Thabrani).

Rasulullah saw. pernah bersada, “Setiap Nabi mempunyai doa yang mustajab, maka setiap Nabi doanya dikabulkan segera. Sedangkan aku menyimpan doaku untuk memberikan syafaat kepada umatku di hari kiamat. Syafaat itu Insyaallah diperoleh umatku yang meninggal tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun.” (H.R Muslim).

3. Yang pertama mendapat pakaian setelah Nabi Ibrahim a.s.

Tak hanya itu, Rasulullah saw. pun adalah orang pertama yang diberikan pakaian setelah Nabi Ibrahim a.s. Kala itu, Nabi Ibrahim a.s. akan diberikan dua helai pakaian berwarna putih, sementara Rasulullah saw. mendapat dua helai pakaian berwarna hijau. Perlu diketahui, bahwa saat manusia dibangkitkan oleh Allah Swt. setelah hari kiamat, manusia dalam kondisi tak berpakaian dan tanpa alas kaki. Mereka semua hanya mengingat diri mereka sendiri karena rasa takutnya atas azab Allah Swt. yang bisa saja menimpa mereka.

Baca Juga: Jaminan Rumah di Surga untuk Mereka yang Berakhlak Baik

4. Ditempatkan di sebelah kanan Arsy-Nya

Kemuliaan selanjutnya adalah Rasulullah saw. akan ditempatkan di sisi kanan Arsy Allah Swt. Sementara Ibrahim a.s. duduk di depan Arsy-Nya.

5. Pemilik telaga Al-Kautsar

Hanya Rasulullah saw. satu-satunya manusia yang mendapatkan keistimewaan memiliki telaga Al-Kautsar. Bahkan, Nabi dan Rasul yang lain tidak memiliki telaga Al-Kautsar.

Rasulullah saw. bersabda, “Ketika aku berjalan di surga, tiba-tiba aku melihat sungai yang kedua sisinya bangunan dan permata lu’lu’ yang memiliki lubang. Aku (Rasulullah) bertanya, ‘Wahai Jibril apa ini?’ Dia menjawab, ‘Ini adalah Al-Kautsar yang dianugerahkan Tuhanmu kepadamu. Tanahnya atau wewangiannya dari minyak misk yang sangat wangi.’” (H.R. Bukhari).

“Demi jiwa Muhammad yang berada di tangan-Nya. Wadah untuk minum yang ada di telaga Al-Kautsar banyaknya seperti jumlah bintang dan benda yang ada di langit pada malam yang gelap gulita. Itulah gelas-gelas di surga. Barang siapa yang minum air telaga tersebut, maka ia tidak akan merasa haus selamanya. Di telaga tersebut ada dua saluran air yang tersambung ke Surga. Barang siapa meminum airnya, maka ia tidak akan merasa haus. Lebarnya sama dengan panjangnya, yaitu seukuran antara Amman dan Ailah. Airnya lebih putih dari pada susu dan rasanya lebih manis dari pada manisnya madu.” (H.R. Muslim).

 


Selanjutnya